Wow! Penggemar olahraga di seluruh dunia akhirnya dapat tontonan "wajib" di masa tanpa pertandingan ini. Serial dokumenter The Last Dance akan ditayangkan berseri selama lima pekan. Dua episode per pekan, di mulai Minggu, 19 April kemarin. Dan responnya menggila, memecahkan rekor penonton di negeri asalnya, Amrik.
Masjid dan gereja non-aktif. Rumah-rumah hiburan dan judi non-aktif. Ada gurauan: Ketika surga dan neraka sama-sama berhenti, berarti situasi ini benar-benar serius. Apalagi kalau kompak di seluruh penjuru dunia seperti sekarang.
Setelah bertahun-tahun berkecimpung di dunia olahraga, setelah lebih lama lagi jadi peliput dan pengamat dunia olahraga, saya merasa urutan prioritas berikut ini wajib kalau sebuah liga profesional ingin sehat jangka panjang:
Bisnis olahraga itu unik. Banyak yang memuja, banyak yang memimpikan. Tapi tidak banyak yang mampu melakukan. Lebih-lebih, pemahaman masyrakat luas tentang olahraga masih lebih banyak tentang keglamorannya, atlet-atletnya. Tidak paham tentang rumitnya di balik layar. Tidak paham kalau orang-orang di balik layar itu kadang bekerjanya jauh lebih keras daripada yang dilihat publik.
Beberapa mencoba semakin mendorong sisi eSport-nya. Tapi, tidak semua bisa sama. Sebagai penggemar balap, ada dua yang sekarang saya perhatikan: NASCAR di Amerika, serta cycling.