Desember-Januari. Masa-masa di mana biasanya ada banyak berita bencana dan kesusahan akibat cuaca. Bedanya, bencana zaman sekarang adalah bencana di mana peran media tradisional tidak lagi seperti dulu. Ini bencana era media sosial. Gaduh-riuhnya beda, tapi semoga pada akhirnya tetap menghasilkan sebuah kebaikan.
Kalau media memang berperan benar, maka dari sebuah bencana semestinya muncul banyak detail, hasil analisis dan investigasi yang menyeluruh, yang menjelaskan mengapa terjadi. Dan yang lebih penting, mengapa bencana itu seharusnya bisa diantisipasi.
Semakin cepat, semakin baik.
Ketika banjir menerpa Jakarta baru-baru ini, pada hari pertama dan kedua saya berkali-kali tepok jidat. Kok yang heboh malah selebriti bergaya di tengah banjir, lalu berita hujat-menghujat yang sampai kapan pun tidak menghasilkan solusi apa pun.
Saya langsung ingat band favorit saya, TOOL, yang pernah saya bahas di Happy Wednesday edisi 38 (TOOL Panjang Umur). Khususnya lagu Aenema, bagian dari album bertitel sama, pemenang Grammy Award kategori metal pada 1997.
Lirik lagu itu saya pasang lengkap di bawah tulisan ini. Petikan-petikannya akan saya bahas, karena menurut saya agak nyambung dengan banjir Jakarta sekarang ini.
Lagu ini pada dasarnya tentang Los Angeles pada awal-pertengahan 1990-an. Los Angeles, kota yang identik dengan film, dengan "orang-orang penuh gaya." Orang-orang yang lebih memikirkan tampilan luar daripada konteks lebih holistik. Orang-orang yang penuh dengan agenda dan kebohongan. Kenyataan yang membuat TOOL, yang asli Los Angeles, merasa sebal lalu mengomentarinya lewat sebuah lagu hits.
Awal lagunya berlirik begini:
Some say the end is near
Some say we'll see Armageddon soon
I certainly hope we will
I sure could use a vacation from this
Bullshit three ring circus sideshow of Freaks
Here in this hopeless f**king hole we call LA
The only way to fix it is to flush it all away
Any f**king time, any f**king day
Learn to swim, see you down in Arizona Bay
Artinya kira-kira begini:
Ada yang bilang akhir segera tiba
Ada yang bilang kiamat segera terjadi
Saya tentu berharap demikian
Saya sangat bisa meninggalkan kenyataan ini
Sebuah sirkus berisikan orang-orang antik
Di sini, di tempat tanpa harapan bernama LA
Satu-satunya cara untuk mengoreksinya adalah dengan meruntuhkannya
Kapan saja, hari apa saja
Belajarlah berenang, kita bertemu di Teluk Arizona
Isinya keras? Ya. Kasar? Mungkin agak iya. TOOL, lewat suara Maynard James Keenan, meneruskannya. Menegaskan komet akan jatuh dari langit, meteor akan menghujani bumi, banjir dan tsunami akan menghantam, gempa akan menghancurkan, membuat jutaan orang tercengang.
Karena segala keburukan dunia, hanya ada satu yang bisa menuntaskannya:
Mom's gonna fix it all soon
Mom's comin' 'round to put it back the way it ought to be
Ibu akan segera mengoreksi semuanya
Ibu telah kembali untuk mengembalikan semua ke tempat semestinya
Ya, Aenema ini adalah lagu yang isinya mengutuk. Bagi yang tidak berpikiran kritis, hanya mampu membaca "permukaan," akan menganggap lagu ini sebagai lagu yang bernada negatif, yang hanya bisa menghujat. Tapi, TOOL sendiri menyindir "orang-orang berpikiran tipis" itu di dalam lagu ini.
Don't just call me pessimist
Try and read between the lines
I can't imagine why you wouldn't
Welcome any change, my friend
Jangan hanya panggil aku seorang pesimis
Coba baca tulisan yang tersirat
Saya yakin Anda akan menyukai perubahan, apa pun itu)
Dalam lagu-lagunya, TOOL rata-rata mengusung satu tujuan: Menuju manusia yang utuh dan "tercerahkan."
Lewat Aenema, TOOL menyampaikan bahwa segala keburukan dan "kegelapan" akan ada konsekuensinya. Ada hukumannya. Segala bencana, saya kira adalah konsekuensi dari sesuatu. Dan segala bencana akan ada hikmahnya. Akan ada harapan yang muncul dari sana. Harapan yang lebih baik.
Bencana banjir, tentu konsekuensi dari sesuatu. Bukan hanya hujannya yang harus disalahkan. Juga bukan hanya pejabat-pejabatnya. Karena pejabat yang terpilih kan Anda yang pilih? Dan sebuah bencana besar tentu bukanlah akibat perbuatan hanya satu orang saja.
Dari pengalaman saya, segala kejadian/bencana besar biasanya punya konsekuensi yang positif. New York misalnya. Pernah, pada akhir 1993, saat di sana, saya menggunakan telepon umum. Saat saya bicara, ada orang mencoba mencongkel telepon umum sebelah untuk mencuri uang di dalamnya! Bayangkan ngerinya perasaan saya waktu itu, masih umur 16 tahun dan jalan-jalan sendirian di New York!
Kemudian, saya baru kembali ke New York pada 2001, sebagai satu-satunya wartawan Indonesia yang mendapatkan ID card dari NYPD untuk meliput langsung di dalam Ground Zero, tempat kejadian serangan 9/11.
Warga New York waktu itu serasa begitu berubah. Dari yang saya ingat keras dan kasar, tiba-tiba jadi lebih "hangat" terhadap satu sama lain. Saling memeluk, saling mendukung. Waktu saya memproses foto di sebuah tempat, petugasnya berucap ke saya: "Anda baru dari dalam sana, semoga yang bekerja di dalam sana baik-baik saja."
Bencana, membuat New York jadi lebih satu.
Saya tentu berharap, bencana tsunami juga membuat Aceh jadi lebih baik. Gempa di mana pun membuat tempat itu lebih baik. Seperti tanah yang di kemudian hari akan menjadi subur setelah terjadinya gunung meletus.
Bagi mereka yang kebanjiran, semoga benar-benar ada berkah di balik semua ini. Karena seperti kata TOOL, bencana itu tandanya ada yang marah. "Ibu telah kembali untuk mengembalikan semua di tempat semestinya..." (azrul ananda)
Aenema
Some say the end is near
Some say we'll see Armageddon soon
I certainly hope we will
I sure could use a vacation from this
Bullshit three ring circus sideshow of
Freaks
Here in this hopeless f**king hole we call LA
The only way to fix it is to flush it all away
Any f**king time, any f**king day
Learn to swim, see you down in Arizona Bay
Fret for your figure and
Fret for your latte and
Fret for your lawsuit and
Fret for your hairpiece and
Fret for your Prozac and
Fret for your pilot and
Fret for your contract and
Fret for your car
It's a
Bullshit three ring circus sideshow of
Freaks
Here in this hopeless f**king hole we call L.A.
The only way to fix it is to flush it all away
Any f**king time, any f**king day
Learn to swim, see you down in Arizona Bay
Some say a comet will fall from the sky
Followed by meteor showers and tidal waves
Followed by fault lines that cannot sit still
Followed by millions of dumbfounded dipshits
And some say the end is near
Some say we'll see Armageddon soon
I certainly hope we will
I sure could use a vacation from this
Stupid shit, silly shit, stupid shit
One great big festering neon distraction,
I've a suggestion to keep you all occupied
Learn to swim, learn to swim, learn to swim
Mom's gonna fix it all soon
Mom's comin' 'round to put it back the way it ought to be
Learn to swim
F**k L Ron Hubbard and
**k all his clones
F**k all those gun-toting
Hip gangster wannabes
Learn to swim
F**k retro anything
F**k your tattoos
F**k all you junkies and
F**k your short memory
Learn to swim
F**k smiley glad-hands
With hidden agendas
F**k these dysfunctional
Insecure actresses
Learn to swim
'Cause I'm praying for rain
And I'm praying for tidal waves
I wanna see the ground give way
I wanna watch it all go down
Mom please flush it all away
I wanna see it go right in and down
I wanna watch it go right in
Watch you flush it all away
Time to bring it down again
Don't just call me pessimist
Try and read between the lines
I can't imagine why you wouldn't
Welcome any change, my friend
I wanna see it come down
Burn it down
Suck it down
Flush it down